PERTEMUAN 3 PROSES KEUBUTUHAN ANALISIS
Nama : Muh. Taufiq
Enre
NIM : 200209501010
Kelas : PTIK B 2020
Pada proses analisa kebutuhan user, ada poin-poin penting yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut.
1. Menentukan Kondisi Awal
- Menentukan tipe proyek jaringan, yang meliputi jaringan baru, modifikasi jaringan yang sudah ada, analisis masalah jaringan, outsourcing, konsolidasi, dan upgrade.
- Menentukan skop proyek jaringan, yang meliputi ukuran jaringan, jumlah lokasi, dan jarak antar lokasi.
- Menentukan awal tujuan arsitektur/desain, yang meliputi upgrade teknologi/vendor, meningkatkan kinerja sebagian atau semua bagian jaringan, mendukung user, aplikasi, atau perangkat yang baru, menyelesaikan masalah yang dialami sistem, meningkatkan security, serta mendukung kemampuan baru dalam sistem.
- Menentukan target pekerjaan, yang terdiri dari Multi-tier performance dan Single-tier performance.
2. Persyaratan Analisis Proses
Persyaratan dikategorikan selama proses analisis persyaratan, melalui diskusi dengan pengguna, manajemen, dan staf, dan disetujui oleh manajemen. Beberapa persyaratan analisis proses diantaranya kebutuhan utama jaringan, fitur-fitur untuk jaringan, upgrade kebutuhan, persyaratan yang ditolak, dan kebutuhan informasi.
- User/pengguna, yang meliputi timeliness, interactivity, timeliness/jangka waktu, interactivity, reliability, presentation quality, adaptability, security, affordability/ keterjangkauan, functionality, supportability, dan future growth.
- Application/aplikasi, yang meliputi tipe aplikasi, kelompok aplikasi, dan lokasi aplikasi.
- Device/perangkat, yang meliputi tipe perangkat, karakteristik performa perangkat, dan lokasi perangkat.
- Network/jaringan, yang meliputi kendala dari jaringan yang ada, penskalaan yang diharapkan, kerja sama antar jaringan, layanan bantuanyang ada, serta panduan arsitektur dan desain.
Dalam proses analisis kebutuhan perlu adanya kerja sama antara vendor jaringan dan user. Kerja sama yang dimaksud yaitu penyedia layanan jaringan memberikan kesempatan pada user untuk menjelaskan apa saja kebutuhan mereka terhadap jaringan yang akan dibangun. Proses kerja sama ini nantinya akan menghasilkan sebuah bentuk atau desain dari jaringan yang diinginkan.
- Service metrics untuk RMA, yang meliputi Reliability/Keandalan, Maintainability/ pemeliharaan, Availability/ketersediaan, serta Uptime dan Downtime (prosentase total waktu).
- Service metrics untuk capacity, yang meliputi data rate dan data sizes.
- Service metrics untuk delay, yang meliputi End to end atau round trip delay, Latency, dan Delay variation.
- Contoh variables yang digunakan sebagai service metrics, yaitu Bytes in/out (per interface), IP packets in/out (per interface), serta Dropped Internet Control Message Protocol (ICMP) message/unit time (per interface).
- Service Level Agreement (SLA) metrics (per user), yang meliputi capacity limit, burst tolerance, delay, dan downtime.
Ukuran yang umum untuk availability diekspresikan
dalam istilah prosentase uptime or downtime. Uptime adalah ketika sistem
(aplikasi, perangkat, jaringan) adalah available atau tersedia pada user. Downtime
adalah ketidakmampuan untuk terhubungnya dalam jaringan.
Komentar
Posting Komentar